Meraih Peluang Dikala Musibah

Sumber gambar: Pixabay

MERAIH PELUANG DIKALA MUSIBAH

“Kengerian yang mencekam melanda segenap alam.

Kala makhluk itu datang menyerang dan mematikan.

Dia tak terlihat mata tak bisa diraba.

Namun sangat mengerikan seluruh manusia.”

Sebuah penggalan Lagu dari Raja Dangdut Indonesia Bapak Haji Rhoma Irama yang baru saja dibuat dikala kondisi karantina Covid-19.

Selain itu, salah satu public figure Indonesia yaitu Pandji Pragiwaksono pernah mengatakan dalam video YouTube nya yang berjudul “Tempaan Bernama Korona”, bahwa setiap kita menerima kesusahan, atau kita terkena tempaan, kita harus bisa melihat dari sisi lain bahwa ada peluang dibalik tempaan atau cobaan yang kita terima. Salah satu perinsip hidup dari Pandji Pragiwaksono yaitu Prinsip Keris, yes benar Keris sebuah benda tajam yang banyak digunakan bangsa Indonesia dizaman dahulu untuk mempertahankan diri. Perinsip Keris yang dijelaskan oleh Pandji bahwa kita harus bisa menerima bahkan mencari tempaan. Karena Keris tidak ada yang jadi dalam sebuah tempaan. Tidak ada besi yang sekali ditempa langsung jadi Keris. Lalu besi yang dijadikan Keris merupakan besi pilihan, bahkan konon legendanya besi yang dijadikan keris merupakan logam dari meteor yang jatuh ke Bumi. Namun, yang perlu kita tahu bahwa bahan mentah sudah pasti bahan yang berkualitas. Dalam prosesnya bahan mentah logam pilihan tersebut dimasukkan ke tungku hingga panas lalu dikeluarkan terus dihajar atau di tempa sampe pipih, lalu masuukan lagi ke tungku sampai panas dan diulang berkali-kali hingga besi nya solid, baru dibentuk dan diukir yang indah. Jadi Ketika kita mendapatkan tempaan atau cobaan itu tandanya kita menjadi orang pilihan, dan karena kita pilihan maka kita yakin pasti bisa melawati tempaan atau tantangan yang datang, karena kita tau kita sedang dipersiapkan untuk menjadi Keris yang Indah dan Sakti. Tempaan akan datang berkali-kali, dengan adanya tempaan akan membuat kita menjadi lebih baik lagi, karena kita pengen sakti dikemudian hari.

Jika di Indonesia kata “Keris” merupakan sebuah benda tajam sakti yang dibentuk melalui tempaan Panjang, kalau dikaitkan dengan kondisi yang terjadi saat ini akibat Wabah Virus Corona (Covid-19) adalah “Krisis”. Krisis yang terjadi bukan hanya dalam hal Kesehatan dan keselamatan manusia, namun juga dalam hal ekonomi. Banyak bisnis yang kurang berjalan baik di awal tahun 2020 bahkan ada juga yang terpaksa harus tutup yang dikarenakan wabah virus corona (Covid-19) ini.

Namun ada juga bisnis yang justru dapat mengambil keuntungan disaat-saat seperti ini, sebut saja bisnis farmasi yang dimana setiap orang jadi lebih peduli dengan Kesehatan. Jika dilihat awal mulanya kemunculan Covid-19 berasal dari Wuhan, China pada Desember 2019. Negeri Tirai Bambu tersebut bahu membahu dalam menangani Covid-19. Sementara dalam peribahasa China mejelaskan kata “Krisis” disebut “Wei Ji” Kata 危 机 Wei Ji tersusun atas dua suku kata / morfem / kompenen yaitu 危 Wei dan 机 Ji. Menurut kamus Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary 危 Wei berarti Bahaya (Dangerous) dan机 Ji berarti Peluang atau Kesempatan (Opportunity, Chance, Occasion). Artinya disaat kondisi kritis atau bahaya, maka ada juga peluang atau kesempatan untuk dapat melakukan kebaikan, atau kalau dari segi bisnis ada peluang untuk meraih keuntungan dikala musibah datang.

Jika melihat dalam sejarah, Krisis sudah ada sejak dahulu kala. Namun disaat Krisis atau “Wei Ji” (危 机) merupakan saat yang tepat untuk introspeksi diri, saat yang tepat untuk melihat Kembali kebelakang, kekiri dan kekanan apa yang telah kita lakukan, apakah sudah benar apa belum ? saat yang tepat untuk evaluasi diri, pasangan, keluarga, kerjaan, bisnis maupun keuangan pribadi.

Untuk Indonesia, pemerintah sudah menerapkan aturan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 21 Tahun 2020 terkait “Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)”. Sebagai warga negara yang baik, sebaiknya kita mematuhi peraturan Pemerintah RI dan berharap agar wabah ini cepat berlalu. Namun, dari segi Bisnis, pertanyaan yang muncul adalah, apa yang harus dilakukan untuk menyikapi kondisi ini ? Apa yang dapat diperbuat untuk membuat bisnis terus berjalan dan tetap mengikuti arahan dari pemerintah ? apa yang dapat kita perbuat untuk dapat terus hidup dan tetap produktif ?

Ada beberapa tips yang mungkin bisa jadi pertimbangan untuk kita lakukan dikala kondisi Krisis seperti ini, yaitu melihat kata “Wei Ji” Kata 危 机, khususnya dari kata Ji 机 yang berarti Peluang atau Kesempatan :

Perbanyak membaca dan mencari informasi, seperti kondisi Luar Negeri, kondisi market, stimulus ekonomi apa saja yang pemerintah berikan, hingga informasi kompetitors bisnis Anda, apa yang mereka lakukan ? Luangkan waktu untuk mempelajari hal-hal baru, mulai dari baca buku, online course , Video YouTube orang-orang terkenal, Ikut seminar online yang diadakan di Social Media, yang intinya dapat berguna untuk menambah wawasan Anda, hingga hal-hal yang dapat memberikan sudut pandang baru serta berbeda dalam menghadapi sebuah permasalahan. Ini merupakan kesempatan Anda untuk menambah pengetahuan dan skill baru yang bisa bermanfaat untuk Anda.

Dengan kondisi Work From Home atau bekerja secara Remotely, ada point positif yang didapatkan, seperti kita punya waktu lebih untuk berolah raga, yoga, atau melakukan kegiatan lain seperti berkebun, yang dapat membuat badan Anda berkeringat, karena waktu yang biasanya Anda gunakan berkendara ke kantor tidak ada. Terkadang, Ide cemerlang dapat muncul Ketika Anda sedang berolahraga atau melakukan kegiatan lain. Selain itu, Berpikir untuk dapat Survive dan Tetap Produktif selama Work From Home, mulai dari lebih disiplin dan tentukan waktu-waktu khusus bekerja, belajar, istirahat, dan berkumpul dengan keluarga tercinta. Bagaimana untuk dapat bekerja lebih efektif dan efisien sehingga hasil yang dikerjakan tetap maksimal.

Manfaatkan waktu luang Anda untuk berkomunikasi dengan Keluarga, Saudara, Teman, maupun Rekan kerja Anda dengan menggunakan Technology, seperti WhatsApp Messanger, Line, Email, maupun Zoom. Anda bisa meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan Teman SD, SMP, SMA, Kuliah, Tempat Les Anda yang selama ini tidak pernah hubungi. Bukan tidak mungkin sebuah Ide Cemerlang dapat muncul Ketika Anda berkomunikasi, bercerita, atau berdiskusi dengan teman lama Anda. Coba hubungi mantan Guru, Dosen, Mentor, bahkan mantan Bos Anda sekalipun, selain untuk bersilahturahmi Anda juga dapat menceritakan dan berdiskusi dengan mereka. Tidak dapat dipungkiri, Anda bisa sampai diposisi seperti saat ini berkat andil beliau-beliau juga. Karena biar bagaimanapun mereka sudah lahir lebih dulu, pengalaman yang mereka hadapi juga sudah banyak. Mungkin kita dapat belajar dari pengalaman mereka dimasa lampau dalam menghadapi sebuah cobaan atau permasalahan.

Melihat sebuah permasalahan secara Helicopter view, permasalahan apa saja yang terjadi disaat krisis dan coba berpikir Out-of-the-box, Creative, dan Critical Thinking untuk dapat menyelesaikan permasalahan sekitar lingkungan atau bisnis Anda. Kira-kira peluang apa yang muncul dan belum dilihat oleh orang lain.

Dari segi bisnis, mungkin kita dapat mulai berpikir untuk mulai merubah cara dalam bekerja maupun berkomunikasi. Apakah perlu merubah business model ? dan lain sebagainya. Disatu sisi, Beruntung nya kita walaupun dikala karantina Covid-19 ini sudah ada Technology yang lebih maju, contohnya Jika sebelumnya banyak event yang dilakukan secara tatap muka atau beramai-ramai, sekarang dengan banyak platform baru kita dapat melakukan banyak hal secara digital, mulai dari Meeting Online, Conference Call via Online, Video Call Online, Event di Social Media secara Live. Disaat kondisi seperti ini, konsumsi online media semakin meningkat, ada banyak hal yang kita lakukan dengan menggunakan technology digital untuk kita tetap produktif, bahkan melakukan promosi bisnis atau produk yang kita jual sekalipun.

Kondisi Krisis seperti ini, membuka kan mata bahwa bukan hanya tabungan dan Dana darurat yang kita perlukan, kita juga perlu untuk memprotkesi diri dan keluarga kita, bukan hanya dari sisi Kesehatan dan kebersihan, namun kita juga perlu memproteksi income kita. Kita tidak pernah tau kapan penyakit akan menghampiri kita. Ada baiknya jika kita mulai berpikir untuk segera membeli polis dan kartu Asuransi, jika amit-amit salah satu dari keluarga kita terkena penyakit, maka untuk berobat kita tidak perlu pusing memikirkan biaya nya nanti. Peluang yang ada adalah selagi Anda Sehat, maka Polis Asuransi akan lebih murah ketimbang Anda sedang sakit, bahkan belum tentu pihak Asuransi mau menerima Anda menjadi nasabahnya. Asuransi berfungsi sebagai pengalihan resiko atau manajemen resiko agar income dan tabungan tetap aman jika suatu musibah menghampiri kita.

Kondisi Krisis karena karantina Covid-19 sangat membuka kan mata kita bahwa kita tidak bisa mengandalkan 1 sumber mata pencaharian. Perlu adanya side job Atau freelance job yang dapat dilakukan. Terkadang seorang Ibu sebagai Ibu rumah tangga juga bisa bekerja untuk menghasilkan pendapatan lain, walau mungkin bekerja dari rumah. Contoh yang bisa dilakukan seperti, berjualan online, berjualan catering untuk tetangga sekitar, dan masih banyak potensi lain yang dapat dikembangkan bersama yang menghasilkan dikala karantina di rumah.

Perihal pengelolaan dana pribadi, coba perluas wawasan Anda dengan yang namanya Passive Income. Bagaimana caranya agar uang yang sudah kita kumpulkan selama ini dapat terus tumbuh dan berkembang dikala krisis Covid-19. Bisa dengan menabung Saham, Deposito, Sukuk, Obligasi, Reksadana maupun Financial Technology Peer-To-Peer Lending / Fintech P2P Lending. Bila Anda masih memiliki sisa dana lebih atau Anda masih menyimpan dana hiburan atau konsumtif Anda yang tidak jadi terpakai karena tidak bisa kemana-mana. Anda dapat mulai mempertimbangkan untuk mengembangkan dana anda dengan cara melakukan investasi.

Oleh karena itu, disaat Krisis seperti ini, sudah saatnya kita stop untuk menyalahkan pihak mana yang salah ?, kenapa baru sekarang heboh penanganan Covid-19 ? Kenapa Ketika Negara lain sudah terkena Covid-19 sejak akhir tahun 2019, kenapa Indonesia baru awal Maret 2020 gelagapan dalam menangani musibah ini ?

Sudah saatnya kita untuk bangkit, dan mempersiapkan diri untuk mencari kesempatan-kesempatan baru, berkolaborasi, serta menemukan ide-ide baru yang dapat kita lakukan. Karena percayalah bahwa disetiap kesulitan atau bahaya 危 Wei maka ada kemudahan atau peluang 机 Ji. Jadi dari sebuah kata 危机Wei Ji kita dapat belajar hal baru. Semoga kita semua sehat dan terbebas dari penyakit. Semoga wabah ini cepat selesai. Ayo kita Bersama-sama bangkit dan menemukan peluang-peluang baru untuk kita dapat maju dan berlari kencang demi menyongsong masa depan yang lebih Indah.