Hati-Hati, Kalau Tidak Cermat, Satu Hal Ini Bisa Merusak Keuangan Anda

Sumber gambar: Pixabay

Dizaman Modern sekarang ini yang terus berkembang, adanya perubahan dibidang digital membuat perekonomian juga berkembang pesat. Dulu dengan dengan uang 100 Ribu kita bisa membeli banyak barang, namun sekarang dengan nominal yang sama hanya Sebagian barang yang dapat kita dapat beli. Kenaikan harga-harga barang tersebut disebut Inflasi.

Pertanyaannya apakah itu Inflasi ? Menurut Penjelasan dari Bank Indonesia Inflasi adalah sebagai kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu yang tertentu. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Inflasi juga diartikan sebagai sebuah proses kemerosotan nila sebuah mata uang (kertas) dikarenakan banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan kenaikan harga barang-barang.

Akibat dari Inflasi merubah peta perekonomian yang ditandai dengan kenaikan harga secara cepat dan terus menerus sehingga memberikan dampak pada penuruan daya beli masyarakat. Sering juga Inflasi diikuti menurunnya tingkat investasi hingga tabungan, karena akibat meningkatnya konsumsi masyarakat, sehingga hanya sisa sedikit yang dapat di investasikan atau ditabung untuk jangka Panjang.

Ada 3 Penyebab terjadi nya Inflasi, yaitu Karena adanya tarikan permintaan atau Demand Pull Inflation. Yang kedua karena adanya desakan atau tekanan produksi / distribusi atau disebut Cost Push Inflation. Dan yang Ketiga yaitu adanya Inflasi campuran atau disebut Mixed Inflation, yang disebabkan karena adanya kenaikan penawaran dan permintaan yang disebabkan oleh ketidak seimbangan antara keduanya. Keadaan ekonomi inflasi tersebut sudah sering terjadi di dunia, maupun di Indonesia.

Nah, kalau sudah tau karena adanya inflasi ini, lalu apa yang bisa kita lakukan?

Agar kondisi keuangan kita bisa stabil dan tidak tergerus inflasi, perlu dilakukan perencanaan keuangan atau Financial Planning. Perencanaan keuangan yang baik diperlukan agar kita tidak berimbas pada inlfasi. Mindset atau pola hidup konsumtif harus mulai ditinggalkan dan dirubah menjadi pola hidup produkti. Pola pikir belanja dulu baru menabung harus segera dirubah menjadi Investasi, Menabung, Proteksi, baru Belanja kebutuhan konsumtif.

Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi dikemudian hari. Sementara itu dilain sisi, kenaikan upah atau gaji karyawan seringkali tidak berjalan seimbang dengan percepatan pertumbuhan inflasi yang terjadi. Untuk dapat bertahan hidup dimasa depan kita bukan hanya harus pintar menabung, tapi kita juga harus pandai pandai mengatur dalam mengalokasikan ke tempat-tempat atau instrument keuangan yang dapat memberikan imbal hasi atau keuntungan dimasa yang akan datang.

Referensi :

  1. https://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/pengenalan/Contents/Default.aspx
  2. https://kbbi.web.id/inflasi