3 Cara Atur Dompet Saat Hadapi New Normal

Sumber gambar: Pixabay

Kondisi Indonesia saat ini belum menunjukkan trend positif terhadap penyebaran pandemic virus corona, hal ini membuat pemerintah Republik Indonesia (RI) memberlakukan kondisi normal baru atau new normal bagi kehidupan masyaratat khususnya para pelaku industry penggerak ekonomi.

Dalam kondisi yang serba tidak menentu ini, setiap orang perlu terus berusaha agar dapat bertahan hidup. Setiap orang perlu mengatur ulang system keuangan pribadinya, dengan tujuan agar tidak memberatkan di kemudian hari. Perubahan drastis perlu dilakukan dan disesuaikan dengan kondisi keuangan yang terus menipis.

Jika sebelumnya setiap bulan kita sudah punya daftar pengeluaran atau belanjaan yang akan dibeli saat setelah menerima gaji seperti, bayaran bulanan listrik, kebutuhan sehari-hari, hingga membayar sekolah anak. Namun, pernahkan Anda merasa terkadang rencana bulanan Anda tidak dapat terealisasi semua dan hanyalah menjadi rencana belaka, karena Anda merasa uang Anda kurang. Lalu bagaimana dengan kondisi saat ini ditengah pandemic virus corona ?

Pertama, ada baiknya jika Anda mulai untuk terbiasa untuk menuliskan segala kebutuhan, keperluan, dan kewajiban bayaran bulanan Anda. Hal ini bisa seperti keperluan bayar listrik, bayar tagihan air, internet, bayar assistant rumah tangga, bayar uang SPP sekolah anak Anda, kebutuhan belanja bulanan Anda, Sembilan bahan pokok, hingga bayar iuran RT RW. Lalu jika misalnya Anda punya hutang jangan lupa tuliskan, seperti cicilan KPR Rumah, cicilan kendaraan bermotor, cicilan kartu kredit, atau cicilan lainnya. Setelah Anda list semua kebutuhan primer, Baru terakhir tuliskan segala keinginan atau kebutuhan sekunder dan tersier Anda seperti menabung utuk travelling ke luar negeri, membeli gadget terbaru, dll. Setelah semua Anda tuangkan ada baiknya Anda pikirkan dan renungkan segala hal yang telah Anda tuliskan, agar Anda dapat bertahan dimasa pandemic virus corona, pisahkan mana saja item atau hal-hal yang sifatnya mendesak dan mana pos pengeluaran yang dapat ditekan. Lalu buat catatan terpisah perihal sumber pendapatan kamu perbulannya.

Dari hasil Analisa data keuangan Anda, Anda bisa mengetahui serta mengevaluasi kondisi keuangan Anda. Jika misalnya kondisi keuangan Anda dalam kondisi pas-pasan, ada baiknya Anda harus segera menekan gaya hidup yang tidak mendukung perencanaan masa depan Anda. Karena, bisa jadi gaya hidup konsumtif menjadi factor utama penyumbang minimnya tabungan Anda.

Kedua, hitung item atau hal-hal dari pos pengeluaran yang secara otomatis tidak digunakan selama masa PSBB, seperti dana transportasi atau bensin, dana hiburan di akhir pekan seperti nonton bioskop dan jalan-jalan. Dari item-item tersebut dapat diubah menjadi pemasukkan tambahan dari keuangan. Pemasukkan tambahan tersebut dapat dialokasikan untuk ke pos baru yang mungkin selama ini terlupakan sebelumnya, seperti membeli polis asuransi Kesehatan, asuransi penyakit kritis, hingga asuransi jiwa.

Langkah yang ketiga adalah dengan mulai membuka mata, mulai belajar dengan cara-cara mendapatkan pendapatan tambahan atau passive income melalui investasi. Ada 2 macam jenis investasi dari segi waktunya, yang pertama untuk jangka pendek (Short Term), seperti deposito, obligasi, dan Fintech Peer-To-Peer Lending. Yang kedua untuk jangka waktu Panjang (Long Term), seperti Reksa Dana, Saham, Emas Logam Mulia, dan Properti yang disewakan.

Oleh karena itu, disaat masa-masa yang serba tidak menentu saat ini di kondisi pandemi virus covid-19, sebaiknya Anda harus memikirkan bagaimana strategi mengelola keuangan yang tepat agar dapat bertahan hidup. Anda harus lebih bijak dalam menalokasikan dana yang benar-benar diperlukan untuk keberlangsungan hidup. Lebih dari itu, Anda pun dapat memikirkan hal-hal lain yang dapat memberikan benefits atau sumber pendapatan lain untuk menambah pundi-pundi keuangan pribadi Anda.