Lakukan Hal Ini, Penting Disaat Pandemi !

Perkenalkan nama saya Bella, tentunya bukan nama sesungguhnya. Ditahun 2020 ini, umurku menginjak 23 tahun. Aku akan pertama dari 3 bersaudara. Rambutku lurus dan kulitku putih cerah dan cukup terawat, mungkin karena aku jarang main diluar rumah kali ya. Aku merupakan seorang fresh graduate dari salah satu universitas swasta di daerah Jakarta. Setelah lulus kuliah aku mendapatkan kesempatan bekerja di sebuah perusahaan retail, khususnya fashion and home. Aku bekerja dibagian General Affairs. Ya bisa dibilang karirku sebagai fresh graduate cukup baguslah.. Aku bekerja di perusahaan yang cukup besar, lingkungan kerja yang asik, serta gaji yang lumayan besar untuk seorang fresh graduate.

Awalnya semua berjalan dengan lancar, mulus seperti yang ada di Sinetron gitu. Aku bekerja dengan tanpa beban. Aku sangat enjoy dan menikmati hasil dari pekerjaanku. Ketika awal bulan tahun 2020 lalu, wabah Covid-19 menyebar di Wuhan China, sama sekali tidak membuat ku takut, karena jika melihat berita sebelumnya terkait virus SARS dan MERS yang tidak sempat masuk ke Indonesia dulu. Namun pada Maret 2020 lalu, berita mengenai Covid-19 ini resmi masuk ke Indonesia, hal ini mulai membuat perekonomian Indonesia perlahan mulai berimbas dan menurun. Pada April 2020, sebuah kejadian berat menimpa kita semua. Semesta berkata lain, semenjak Pandemi Covid-19 mulai masuk ke Indonesia, apa yang aku jalanin selama kurang lebih 6 bulan ke belakang mulai berubah. Aku mulai merasa khawatir hingga di perjalanan menuju kantor dan bahkan saat bekerja. Aku takut virus covid-19 menular padaku.

Pada awalnya, aku iri banget dengan teman-teman yang bekerja di tempat lain. Disaat kondisi pandemi Covid-19 mereka mendapatkan kesempatan untuk Work From Home. Mereka ga perlu khawatir dengan keadaan yang terjadi di luar, sedangkan aku tidak mendapatkan jatah Work From Home dari perusahaanku bekerja. Aku berjuang dari rumah ke kantor melewati rintangan yang banyak ditakuti sama banyak orang. Berhubung aku masih awal bekerja, Aku pergi ke kantor menggunakan transportasi umum seperti MRT, TransJakarta dan terkadang Aku menggunakan aplikasi transportasi online. Disaat Covid-19 Aku tetap masuk kerja demi terus mempertahankan kondisi perusahaan.

Hari berganti hari, namun dengan seiring berjalannya waktu pandemic Covid-19 semakin menjadi-jadi. Hal ini membuat pemerintah Indonesia khususnya Ibu Kota Jakarta menerapkan PSBB atau Peraturan Sosial Berskala Besar. Saat itu, Aku mendapatkan kesempatan untuk bekerja dari rumah, tapi hanya beberapa hari saja. Tiba-tiba, pada suatu hari aku mendapatkan telfon dari atasanku. Aku diminta untuk ke kantor keesokan harinya. Namun, bukan untuk Kembali bekerja di kantor. Melainkan untuk menandatangani surat pemberhentian kerja karyawan. Ya, aku terpilih sebagai karyawan yang dirumahkan. Hari itu, seluruh tubuhku lemas tak berdaya. Nafsu makanku hilang, Aku tak punya semangat hidup. Angan-anganku untuk membeli baju baru di saat hari raya, atau sekedar merasakan tunjangan hari raya pertamaku sebagai seorang karyawan hilang begitu saja.

Karena wabah Kantorku mengalami penurunan pemasukan. Hal ini dikarenakan semua mall, pusat perbelanjaan, hingga toko yang menjual produk dari perusahaanku harus tutup mengikuti arahan pemerintah Republik Indonesia terkait arahan penanggulangan pandemi ini. Jadi, dengan berat hati hampir 50% karyawan harus dirumahkan oleh perusahaan, termasuk aku. Namun walau begitu aku tetap punya harapan. Bahwa menurutku yang Namanya rezeki tidak akan tertukar, dan aku yakin aku pasti bisa mendapatkan pekerjaan baru yang aku sukai, yang sesuai passion, bahkan lebih baik dari tempat sebelumnya.

Walaupun aku terkena PHK, disisi lain aku bersyukur bahwa aku bukan tipe orang yang suka belanja hal-hal konsumtif. Aku tetap memiliki sisa tabunganku untuk dapat bertahan hidup sekitar 2-3 bulan kedepan, yaitu dengan menggunakan dana darurat. Ada 1 pelajaran penting yang aku dapatkan dari kondisi pandemic covid-19, bahwa kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi dikemudian hari. Perilaku untuk tidak konsumtif cukup menolongku dikala seperti ini. Kita harus memiliki yang namanya dana darurat, yang dapat kita pergunakan disaat-saat yang tidak mengenakan akibat pandemic covid-19. Oleh karena itu, kita harus selalu siap dengan kondisi apapun yang dapat terjadi kedepannya. Memilki dana darurat adalah sebuah keharusan, karena kita tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi dimasa depan.

Aku berharap, ceritaku diatas dapat memberikan pelajara bagi teman-teman yang masih diberikan kesempatan untuk bekerja. Aku harap dari pengalamanku dapat memberikan insight dan inspirasi positif bagi teman-teman yang membaca ceritaku. Semoga kita semua dapat berjuang dalam mengahadapi situasi pandemic covid-19, dan semoga musibah ini cepat berlalu.